Janji Yang Teringkari Bab 7 - Akhir
Hari-hari yang dulu terasa panjang dan menyakitkan kini mulai berubah menjadi sesuatu yang lebih ringan. Aku sudah tidak lagi terbangun di tengah malam dengan perasaan sesak atau menghabiskan pagi dengan kepala yang dipenuhi pertanyaan tentang masa lalu. Aku mulai benar-benar hidup di masa kini, menikmati setiap momen tanpa perlu dihantui oleh apa yang telah terjadi.
Aku menghabiskan lebih banyak waktu untuk diriku sendiri.
Aku pergi ke tempat-tempat yang dulu tak pernah sempat kukunjungi, mencoba
hal-hal baru yang sebelumnya terasa mustahil. Aku menemukan kembali diriku yang
pernah hilang dalam pernikahan yang menyesakkan. Aku tidak lagi menjadi wanita
yang hanya menunggu dan menerima, tetapi seseorang yang berani mengambil
kendali atas hidupnya sendiri.
Di antara perubahan yang terjadi, aku mulai bertemu dengan
orang-orang baru. Salah satunya adalah seseorang yang tanpa kusadari mulai
mengisi celah kosong dalam hidupku. Aku tidak mencari hubungan baru, tidak
mencoba menggantikan yang telah hilang, tetapi kehadirannya terasa seperti
angin segar. Tidak ada paksaan, tidak ada harapan yang terlalu tinggi, hanya
perasaan nyaman yang perlahan tumbuh dengan sendirinya.
Baca juga:
Keunggulan Asuransi Mobil
Allianz
Asuransi Mobil All Risk:
Perlindungan Menyeluruh untuk Kendaraan Anda
Asuransi Mobil Garda Oto:
Perlindungan Terbaik untuk Kendaraan Anda
Aku lebih berhati-hati kali ini. Aku tidak ingin
terburu-buru, tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Aku tahu bahwa
kepercayaan adalah sesuatu yang harus dibangun perlahan, seperti bagaimana
seseorang memilih asuransi kendaraan yang tepat untuk perlindungan
jangka panjang. Aku ingin memastikan bahwa setiap langkah yang kuambil kali ini
benar-benar berasal dari keinginanku sendiri, bukan sekadar pelarian dari luka
lama.
Aku mulai menikmati obrolan ringan dan pertemuan tanpa
ekspektasi. Aku belajar bahwa cinta bukanlah tentang memiliki seseorang untuk
melengkapi kekosongan, tetapi tentang menemukan seseorang yang bisa berjalan
bersamaku tanpa perlu mengubah siapa diriku sebenarnya. Aku tidak lagi mencari
seseorang yang bisa memberiku keamanan finansial atau perlindungan dari dunia
luar, karena aku telah belajar untuk melindungi diriku sendiri. Bahkan, aku
baru saja memperbarui polis asuransi all risk untuk mobilku, sesuatu yang
dulu selalu menjadi urusan Arman. Kini, aku mengurus semuanya sendiri,
memastikan bahwa aku tidak lagi bergantung pada siapa pun dalam hal apa pun.
Aku masih belum tahu apakah ini adalah awal dari sesuatu
yang lebih besar, atau hanya bagian dari proses penyembuhan yang harus
kulewati. Tapi yang aku tahu, aku tidak lagi takut untuk membuka hati. Aku
tidak lagi membiarkan masa lalu mendikte bagaimana aku menjalani hidupku hari
ini.
Malam itu, aku duduk di balkon apartemenku, menatap langit
yang bertabur bintang. Aku membiarkan angin malam menyentuh wajahku, merasakan
betapa tenangnya hatiku sekarang. Aku telah melalui begitu banyak luka, tetapi
aku tidak lagi merasa terbebani oleh masa lalu. Aku telah menemukan kekuatanku
sendiri, dan kini aku tahu bahwa aku bisa menjalani hidup tanpa rasa takut.
Aku tersenyum kecil, menyadari bahwa aku telah sampai di
titik di mana aku siap menerima segala kemungkinan. Jika kesempatan kedua
benar-benar datang, aku tidak akan menolaknya. Tapi kali ini, aku tidak akan
mencarinya—aku hanya akan membiarkan segalanya mengalir, dan menikmati setiap
langkah dalam perjalanan ini.
Akhir yang Baru
Pagi ini terasa berbeda. Aku bangun tanpa rasa berat di
dada, tanpa beban yang menghimpit pikiranku seperti dulu. Aku menatap bayangan
diriku di cermin, melihat seseorang yang telah melalui begitu banyak hal,
tetapi masih bisa berdiri dengan kepala tegak. Aku tidak lagi melihat wanita
yang dulu terjebak dalam kepura-puraan, melainkan seseorang yang telah
menemukan dirinya sendiri, yang tidak lagi takut menghadapi dunia seorang diri.
Aku kini lebih mandiri dalam banyak hal. Dulu, aku bahkan
tidak pernah benar-benar memahami bagaimana mengurus berbagai dokumen penting
dalam kehidupanku sendiri. Tetapi sekarang, aku bisa melakukannya tanpa bantuan
siapa pun. Beberapa hari lalu, aku mengurus perpanjangan polis asuransi
mobil yang baru saja kubeli. Aku memilih sendiri perlindungan yang sesuai
dengan kebutuhanku, memastikan bahwa aku tidak melewatkan satu detail pun. Aku
ingin hidupku tetap terjamin, bukan karena bergantung pada orang lain, tetapi
karena aku telah belajar untuk menjaga diriku sendiri.
Aku berjalan ke balkon apartemen, membiarkan angin pagi
menyapa wajahku. Dari sini, aku bisa melihat jalanan yang mulai dipenuhi
kendaraan, kehidupan yang terus berjalan tanpa henti. Aku menyadari bahwa
begitulah hidup—tidak peduli seberapa besar luka yang kita alami, waktu akan
terus bergerak, dan kita memiliki pilihan untuk tetap diam atau melangkah maju.
Aku memilih untuk terus berjalan.
Aku tidak lagi menyimpan dendam atau kebencian terhadap masa
lalu. Aku telah berdamai dengan semuanya, dengan kenyataan bahwa tidak semua
yang kita harapkan akan bertahan selamanya. Aku tahu bahwa pernikahanku telah
berakhir, tetapi itu bukan berarti akhir dari segalanya. Sebaliknya, ini adalah
awal dari sesuatu yang baru, sesuatu yang lebih baik.
Aku menutup mata, mengingat kembali perjalanan yang telah
kulalui. Aku pernah jatuh begitu dalam, pernah kehilangan begitu banyak, tetapi
aku juga mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga—diriku sendiri. Aku tidak
lagi menjadi seseorang yang harus mencari validasi dari orang lain untuk merasa
berharga. Aku tahu bahwa aku cukup, bahwa aku bisa bahagia dengan atau tanpa
seseorang di sisiku.
Aku mengambil kunci mobil dari meja, bersiap untuk memulai
hariku. Mobil ini adalah simbol kebebasanku, bukti bahwa aku telah melangkah ke
arah yang benar. Aku merasa lebih tenang karena aku telah memilih asuransi
all risk yang memberikan perlindungan maksimal. Aku ingin memastikan bahwa
setiap langkah yang kuambil dalam hidup ini tidak lagi didasarkan pada
ketakutan, tetapi pada keberanian dan keyakinan bahwa aku mampu menjalani
segalanya.
Saat aku menyalakan mesin mobil dan mulai melaju di jalanan,
aku menyadari sesuatu yang sederhana tetapi begitu bermakna—aku baik-baik saja.
Aku telah melalui masa-masa sulit, telah merasakan kehilangan yang mendalam,
tetapi aku tetap berdiri, tetap melangkah, tetap hidup dengan hati yang lebih
kuat dari sebelumnya.
Ini bukan akhir dari kisahku. Ini adalah awal yang baru,
awal yang aku ciptakan sendiri. Aku tidak tahu apa yang menantiku di masa
depan, tetapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, aku tidak merasa
takut. Aku siap menghadapi apa pun yang akan datang, karena aku tahu bahwa aku
memiliki sesuatu yang tidak bisa diambil oleh siapa pun—keteguhan hatiku, dan
keyakinanku bahwa aku layak untuk bahagia.
Aku tersenyum kecil, mempercepat laju mobil di bawah langit pagi yang cerah. Aku telah melepaskan masa lalu, dan kini aku siap menyambut hari-hari baru yang penuh dengan kemungkinan.
