Janji Yang Teringkari Bab 1

Aku selalu percaya bahwa pernikahan adalah tentang saling melengkapi. Tidak ada yang sempurna, begitu juga hubungan suami istri. Namun, ketika aku menikah dengan Arman, aku benar-benar yakin bahwa kami bisa menghadapi segala rintangan bersama. Kami memulai semuanya dari nol, berjuang membangun kehidupan yang stabil, berbagi impian, dan menertawakan kesulitan yang datang. Aku merasa menjadi istri paling beruntung di dunia, karena menikahi seseorang yang dulu aku pikir akan selalu ada untukku.

Arman bukanlah pria romantis yang sering memberiku kejutan, tetapi ia selalu memastikan bahwa aku hidup dengan nyaman. Ketika ia mulai meraih kesuksesan dalam bisnisnya, ia semakin sibuk, tetapi aku tak pernah mempermasalahkan itu. Aku percaya bahwa semua yang ia lakukan adalah untuk masa depan kami. Suatu hari, ia pulang membawa sebuah mobil baru, sesuatu yang tak pernah kami rencanakan sebelumnya. Aku sempat terkejut, tetapi Arman menjelaskan bahwa ini adalah bentuk keberhasilan yang harus kami syukuri.

cara klaim asuransi kendaraan


Ia juga memastikan bahwa semua sudah diurus dengan baik, termasuk perlindungan asuransi kendaraan untuk mobil tersebut. Katanya, ini adalah langkah bijak, karena risiko di jalanan tidak bisa diprediksi. Aku mengangguk setuju, karena memang sejak dulu, Arman selalu bertanggung jawab dalam mengatur hal-hal semacam itu. Ia tahu bagaimana mengelola asetnya, dan aku merasa aman karena ada pria seperti dia yang memikirkan segala hal dengan matang.

Baca juga:

Keunggulan Asuransi Mobil Allianz

Asuransi Mobil All Risk: Perlindungan Menyeluruh untuk Kendaraan Anda

Asuransi Mobil Garda Oto: Perlindungan Terbaik untuk Kendaraan Anda

Saat itu, aku tak pernah berpikir bahwa sebuah mobil bisa menjadi awal dari sesuatu yang kelak akan mengubah hidupku. Aku terlalu bahagia, terlalu terlena dalam keyakinan bahwa rumah tanggaku berjalan sempurna. Bahkan, aku sempat membual kepada teman-temanku bahwa Arman bukan hanya suami yang baik, tetapi juga pria yang bertanggung jawab. Ia memilih asuransimobil terbaik demi melindungi kendaraan yang kami miliki, seperti bagaimana ia selalu berusaha melindungi keluarganya.

Di hari-hari berikutnya, aku menikmati keberadaan mobil baru itu seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah istimewa. Kami sering menggunakannya untuk bepergian bersama, berkunjung ke rumah orang tua, atau sekadar menghabiskan waktu di luar. Aku mulai membayangkan bagaimana hidup kami akan terus membaik. Aku berpikir bahwa ini adalah awal dari segalanya—awal dari kehidupan yang lebih bahagia, lebih nyaman, dan lebih stabil.

Tapi, hidup selalu punya cara sendiri untuk mengejutkan seseorang. Apa yang tampak sempurna tidak selalu seperti yang terlihat. Dan di titik itu, aku belum menyadari bahwa ada sesuatu yang sedang bersembunyi di balik semua kebahagiaan yang aku rasakan. Sesuatu yang perlahan akan membuka mataku dan memaksaku melihat kenyataan yang selama ini aku abaikan.

Ada yang Berubah

Waktu berlalu dengan cepat, dan kebahagiaan yang dulu terasa nyata mulai berubah menjadi sesuatu yang samar. Aku tidak tahu kapan tepatnya perasaan ini mulai muncul, tetapi aku bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam rumah tanggaku. Arman semakin sibuk, lebih sering pulang larut malam, dan ketika aku bertanya tentang pekerjaannya, ia hanya menjawab dengan singkat.

Awalnya, aku mencoba memahami. Aku tahu bahwa bisnis yang ia jalani sedang berkembang pesat, dan itu berarti lebih banyak tanggung jawab yang harus ia emban. Aku selalu meyakinkan diriku sendiri bahwa ini adalah bagian dari perjuangan kami. Namun, seiring berjalannya waktu, ada banyak hal kecil yang membuatku mulai meragukan segalanya. Ia mulai sering lupa pada hal-hal sederhana, seperti janji makan malam atau sekadar bertanya bagaimana hariku berjalan.

Suatu sore, saat aku sedang membereskan meja kerjanya, aku menemukan sebuah amplop berisi dokumen polis asuransi mobil all risk. Aku mengernyit, mencoba mengingat kapan terakhir kali kami mengajukan perlindungan semacam ini. Setahuku, mobil yang kami miliki sudah diasuransikan sebelumnya, dan tidak ada rencana untuk membeli mobil baru dalam waktu dekat. Aku membuka amplop itu, membaca dengan teliti, dan menemukan nama Arman tertera di sana, tetapi dengan informasi kendaraan yang asing bagiku.

Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini mungkin hanya urusan bisnis. Mungkin salah satu kliennya membutuhkan bantuan dalam mengurus polis, atau mungkin ini hanya bagian dari investasi jangka panjang yang tidak sempat ia ceritakan padaku. Namun, semakin aku mencoba mengabaikannya, semakin rasa penasaran mengusik pikiranku.

Malam itu, aku duduk di ruang tamu menunggunya pulang. Hujan turun deras di luar, menambah kesan sunyi yang menghantui pikiranku. Ketika akhirnya Arman tiba di rumah, aku memperhatikannya dengan saksama. Wajahnya tampak lelah, tetapi ada sesuatu yang lain di sana—sesuatu yang tak pernah kulihat sebelumnya. Ia tak lagi menunjukkan antusiasme saat berbicara denganku, dan setiap kali aku menatap matanya, aku merasa seperti melihat seseorang yang berbeda.

Aku menyimpan dokumen itu kembali ke dalam amplopnya. Aku ingin bertanya, tetapi aku menahan diri. Aku ingin mendengar alasannya, tetapi aku takut akan jawabannya. Aku mulai bertanya-tanya apakah aku hanya berlebihan, ataukah ada sesuatu yang benar-benar disembunyikannya dariku.

Beberapa hari kemudian, saat aku sedang merapikan laci tempat kami menyimpan berbagai dokumen penting, aku kembali menemukan sesuatu yang membuat hatiku berdebar. Kali ini, sebuah kartu dari Garda Oto Asuransi terselip di antara tumpukan kertas lain. Aku tahu bahwa kami memiliki polis dari perusahaan tersebut, tetapi yang membuatku curiga adalah tanggal penerbitannya yang belum lama ini. Aku mencoba mengingat kapan terakhir kali Arman membicarakan soal perpanjangan atau pembaruan asuransi mobil, tetapi aku tidak menemukan satu pun percakapan tentang itu di kepalaku.

Aku menatap kartu itu cukup lama, seolah berharap bisa menemukan jawabannya di sana. Apakah ini hanya kebetulan? Atau ada sesuatu yang selama ini tidak aku sadari? Aku mulai menyadari bahwa ada begitu banyak hal dalam pernikahan ini yang telah berubah tanpa kusadari. Aku tidak tahu pasti sejak kapan, tetapi aku tahu bahwa aku tidak lagi merasakan ketenangan yang dulu pernah ada.

Malam-malamku semakin dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak berjawab. Aku mencoba mengabaikannya, tetapi rasa curiga itu terus menghantuiku, semakin besar dari hari ke hari. Ada yang berubah dalam rumah tanggaku, dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku mulai merasa takut untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.



Lanjut ke Bab 2